Jakarta (10/08)- Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) bekerjasama dengan GTZ dan AusAid meluncurkan “Pedoman dan Hasil Kajian Risiko dan Adaptasi Perubahan iklim di Pulau Lombok, NTB,” Selasa (10/08), di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Pedoman ini bertujuan untuk memberikan arahan dan referensi bagi para pengambil kebijakan di tingkat regional dalam mengkaji resiko yang berpotensi terjadi akibat dampak perubahan iklim sekaligus menentukan opsi-opsi upaya adaptasi yang paling efektif.
Dalam sambutannya, Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta mengapresiasi WWF Indonesia atas kontribusinya terhadap kegiatan pengarus-utamaan adaptasi perubahan iklim di wilayah Lombok yang telah dimulai sejak tahun 2007. Tim Iklim dan Energi WW-Indonesia dan WWF-Indonesia Program Nusa Tenggara ikut membantu memberikan analisis komprehensif dan ilmiah mengenai adaptasi perubahan iklim serta menunjukkan bagaimana hasil kajian dapat diintegrasikan ke dalam perencanaan pembangunan daerah.
Keluarnya pedoman ini merupakan capaian penting lainnya setelah dibentuknya Gugus Tugas Perubahan Iklim, pada tahun 2007 –, yang kemudian diikuti dengan diterimanya strategi adaptasi ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah NTB 2009-2014.
Komentar